Monitor itu
kedap-kedip tatkala Ortez baru terlelap dari tidurnya. Entah mengapa sejak ia
mengikuti situs aneh yang lagi promo tersebut, monitornya itu jarang absen
diam. Selalu terkadang 2 atau 3 pesan yang selalu diterimanya setiap hari.
Awalnya ia senang-senang saja dengan isi pesan tersebut kendati sering heran
juga kenapa situs tersebut mengetahui 100% yang ia lakukan.
Siang putri Ortez??
"Hari ini
menyenangkan sekali bukan?
Berkenalan dengan
cowok keren sebelah kelas.
Dan anda senang
berada didekatnya.
Namanya Devo kan??
Suka pakai kemeja
kotak-kotak?? Anda
memang pintar memilih.”
Terimakasih telah
mengikuti situs ini.
Tunggulah hari - hari
bersejarah itu.
Memang sebuah alat
tukar yang 'CANTIK'.
Mami Kasabian
Ortez cengar-cengir
sambil memasang tampang heran memikirkan kenapa ramalan dari situs aneh
tersebut yang menyebut dirinya dengan embel-embel 'Mami Kasabian' itu tau semua
schedule kegiatannya. Memang benar ia suka sama Devo, dan memang benar Devo
doyan pakai kemeja kotak-kotak. Ahhh.... pokoknya semua yang ia tulis di
message online itu benar adanya.
Ortez mulai merangkai kata untuk membalas pesan
dari situs aneh tersebut. Namun, 1 message lagi datang dan masih dari pengirim
yang sama. Sebenarnya Ortez biasa – biasa aja waktu dikasih tau promo ini. Tapi
waktu ia lagi asyik surfing di situs – situs lainnya, enggak taunya banyak
situs dan link yang muncul saling promo. Akhirnya Ortez yang memang doyan dan
ngebet banget sama situs – situs unik ini langsung membeli salah satu situs unik
yang bermunculan itu dan menukar registrasinya dengan ‘sesuatu’ yang unik juga.
Putri Ortez yang
maniss ?
“Pasti anda sekarang
heran kan kenapa saya
bisa mengetahui
segala aktivitas anda bukan ?”
Terimakasih telah
mengikuti situs ini.
Tunggu sajalah hari
– hari bersejarah itu.
Memang sebuah alat
tukar yang ‘cantik’.
Mami Kasabian
Dan sekarang, Ortez terlalu lelah dalam menghabiskan waktu untuk membaca
pesan – pesan dari situs aneh itu, tiap hari. Sampai situs itu mengirimi ia
pesan – pesan yang bikin ia down.
L L
Ortez diam membisu, kepalanya menunduk terungkup. Mulutnya bungkam diam
seribu bahasa. Matanya merah sembab. Air matanya tak henti – hentinta turun. Mimi,
sahabatnyapun sampai lelah unutuk membujuknya.
“Udah Tez, kamu gak perlu nangis
kayak gitu !” bujuk Mimi sambil mengusap bahu dan rambut Ortez.
“Gimana aku gak perlu nangis Mi.
Saudara aku meninggal, 2 orang lagi. Dn kamu bilang nggak perlu nangis ?” isak
Ortez.
“Mungkin itu udah takdir ! masa
kamu percaya sama yang begituan ?” ucap Mimi lagi.
“Kamu enak ngomong kayak gitu.
Kenapa sih mi situs – situs itu selalu tau apa yang aku lakuin ? sampai –
sampai dia juga tau kalo sodara aku mati gara – gara gas, api, dan minuman
keras !” kata Ortez membentak.
Hai Putri Ortez
“Apa anda masih bisa
tersenyum sekarang ?
setelah 2 orang
terdekat anda telah mengalami
na’as bersamaan
karena gas, api dan minuman keras.”
Terimakasih telah
mengikuti situs ini.
Tunggu sajalah hari
– hari bersejarah itu.
Memang sebuah alat
tukar yang ‘cantik’.
Mami Kasabian
“Dan kamu tau kan ? sepupu aku
Dinda, dia meninggal waktu lagi ngidupin kompor gas dan gasnya meledak. Lau
Deo, yang kecelakaan waktu hujan kenceng habis minum – minuman keras. Dan apa
sekarang kamu bilang itu cuma takdir ?” ronta Ortez sambil mengguncang badan
Mimi. Teman – teman mereka yang berada di labor elit itu melirik jengkel kearah
remaja bersahabat itu.
“Ortez. Hey kamu kenapa kok jadi
begini ? kamu dengerin aku yah Tez. Mereka meninggal itu emang karena
takdirnya, bukan karna ramalan iseng gak penting itu. Dan kalo memang dia tau
palingan Cuma kebutulan doang..”
“Mimi please L sejauh ini kamu bilang Cuma kebetulan ?? Mimi, 2 orang sodara ku meninggal
karena sebab yang sama persis kayak yang di bilang situs itu. Dan kamu bilang
itu Cuma kebetulan ?? “ nada kesal keluar dari mulut Ortez. Ia menggeser
kesamping agar Mimi dapat melihat pesan – pesan darai situs aneh itu. Ia
membuka inboxnya satu persatu, ia perlihatkan kebenaran kata – kata situs itu
kepada Mimi.
Dan kamu tau kan pesan – pesan
itu selalu benar. Sama sekali gak pernah salah.“ sambungnya lagi sambil membuka
inbox.
Lalu ia menatap Mimi lama,
menunggu respon dari Mimj.
“Tapi aku masih belum percaya.“
desah Mimi
“Aiih...”desah Ortez. Ia terlau
lelah dengan semuanya.
“Tez, disetiap pesannya kok
selau ada kata-kata ‘hari-hari bersejarah’? maksudnya apaan ya Tez? Abiz itu,
ini lagi yang bikin aku gak ngerti !” ujar Mimi sambil menunjuk kata ‘alat
tukar cantik’ dimonitor itu.
“Emang registrasinya kamu tukar
pake apa sih ?kok dia bilang alat tukar cantik segala ? tanya Mimi heran.
Ortez diammembisu, tak ada
jawaban yang keluar dari mulutnya. Dan Mimi masih menunggu jawaban dari Ortez.
Ia memeggang pundak Ortez, tapi itu semua membuat tangis Ortez pecah.
“Ayo jawab Tez ! kamu tukar pake
apa ? tanya Mimi, kali ini dengan setengah teriak. Teman-temanya kembali
melirik kearah mereka lagi.
Oh tidak... Ortez sudah tak
sanggup lagi dengan masalah ini. Ia segera menyandang tas sekolahnya dan
berlalu dari hadapan Mimi. Mimi berusha mengejar namun tiba-tiba kilat
menyambar langit, ia pun mengurungi niatnya dan menyetop angkot di depannya,
berhubung langit begitu mendung dan hujan yang mulai turun.
Didalam angkot Mimi masih
terfikirkan masalah Ortez tadi, kenapa Ortez tidak mau memberi tau alat tukar
itu ? sesekali ia melirik keluar, halilintar begitu asyik bergelut dilangit seiiring
derasnya hujan turun.
JJ
Dirumahnya, Ortez belum sempat membuka seragam sekolahnya, ia di kejutkan
lagi dengan kedap-kedip monitor komputernya. “ aihh... pesan dari situs itu
lagi. Kapan berhentyinya sih ?“ desahya.
Sebenarnya ia tidak begitu
tertari lagi dengan isi-isi pesan tersebut, ia ingin tidur saja, namun sesuatu
begitu mengganjal diotaknya. Ia begitu penasaran dengan isi pesan yang satu
ini. Dibukannya dan di bacanya pesan tersebut perlahan-lahan.
Selamat sore Putri
Ortezz
“Ada berita
mengejutkan untuk anda!
2 orang terdekat
anda akan mengalami
Na’as secara bersama
yang di sebabkan
Oleh air,jembatan
dan pohon”
Terima kasih telah
megikuti situs ini
Tunggu sajalah hari
– hari yg bersejarah itu,
Memang sebuah alat
tukar yang ‘cantik’
Mami kesabian
“Dan kamu tau kan, sepupu aku Dinda, dia meninggal waktu lagi ngidupin
kompor gas dan gasnya meledak. Lalu Deo, yang kecelakaan waktu hujan kencang
habis minum – minuman keras? Dan apa sekarang kamu bilang itu cuma
takdir?”ronta ortez mengguncang badan Mimi. Teman – teman mereka yang berada di
labor elit itu melirik jengkel kearah remaja bersahabat itu.
“Ortez. Hey kamu kenapa kok jadi begini? Kamu dengerin aku yah Tez. Mereka
meninggal itu memang karena takdirnya, bukan karena ramalan iseng gak penting
itu. Dan kalo memang dia tau, palingan Cuma kebetulan doang.”
“Mimi please sejauh ini kamu bilang Cuma kebetulan?? Mimi, 2 org sodara aku
meninggal karna sebab sama persis yang di bilang situs itu. Dan kamu bilang
Cuma kebetulan??” nada kesal keluar dari mulut Ortez. Ia menggeser monitor
kesamping, agar Mimi dapat melihat pesan – pesan dari situs aneh itu. Ia
membuka inboxnya satu per atu, ia melihatkan kebenaran kata – kata situ masih
bes itu kepada Mimi.
“Dan kamu tau kan? Pesan-pesan itu selalu benar, sama sekali nggak pernah
salah.” Sambungnya lagi sambil terus membuka inboxnya.
Lalu ia menatap Mimi lama, menunggu respon dari Mimi.
“Tapi aku masih belom percaya.” Akhirnya Mimi buka suara.
“Aihhh...” desah Ortez. Ia terlalu lelah dengan semuanya.
“Tez, disetiap pesannya kok pengirimnya selalu menggunakan kata-kata ‘Hari
Bersejarah’? maksudnya apaan ya Tez ? abis itu ini lagi yang bikin aku nggak
ngerti.” Ujar Mimi sambil menunjuk kata ‘Alat Tukar Cantik’ di monitor itu.
“Emang registrasinya kamu tuker pake apa sih ? kok ampe dibilang alat tukar
cantik segala ?” tanya Mimi heran.
Ortez diam membisu. Tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Dan Mimi
masih menunggu jawaban daro Ortez. Ia memegang pundak Ortez, yang ternyata
malah membuat tangis Ortez kembali pecah.
“Ayo jawab Tez ! kamu tuker pake apa ?” tanya Mimi kali ini dengan setengah
teriak. Teman-temannya kembali melirik kearah mereka lagi.
Oh tidak. Ortez sudah tak sanggup lagi dengan masalah ini. Ia segera
menyandang tas sekolahnya dn berlalu dari hadapan Mimi. Mimi berusaha mengejar,
namun tiba-tiba kilat menyambar langit. Ia pun mengurungi niatnya dan menyetop
angkot yang berhenti didepannya, berhubung langit begitu mendung dan hujan yang
mulai turun.
Didalam angkot Mimi masih kepikiran masalah Ortez
tadi. Kenapa Ortez tidak mau memberi tahu apa sebenarnya alat tukar itu ?
sesekali ia melirik keluar. Halilintar begitu asyik bergelut dilangit seiring
derasnya hujan yang turun.
J J
Dirumahnya, Ortez belum sempat membuka seragam sekolahnya, ia dikejutkan
lagi dengan kedap-kedip monitir komputernya.
“Aihh.pasti pesan dari situs itu
lagi. Kapan berhentinya sih ?” desahnya.
Sebenarnya ia tidak begitu
tertarik lagi dengan isi-isi pesan tersebut, ia ingin tidur saja. Namun ada
sesuatu yang begitu mengganjal di otaknya. Ia begitu penasaran dengan isi pesan
yang satu ini. Dibukan dan dibacanya pesan tersebut perlahan-lahan.
Selamat sore Putri Ortezz
“Ada berita mengejutkan untuk anda!
2 orang terdekat anda akan mengalami
Na’as secara bersama yang di ebabkan
Oleh air, jembatan dan pohon.”
Terima kasih telah mengikuti situs ini
Tunggu sajalah hari-hari bersejarah itu
Memang sebuah alat tukar yang ‘cantik’
Mami kasabian
“Shit.....”gerutnya membanting
mouse komputernya.
“Apa lagi ini? Siapa lagi yang ia
maksud? Dia sebenarnya siapa? Kenapa dia yag menemukan takdir seseorang? Siapa
ahh? Siapa mami kesabian itu?” perang batinnya.
Tiit.....
uhh monitor Ortez mati bersamaan dengan dering telephonerumahnya. Dengan malas
Ortez bangkit di tempat duduknya.
“Siapa
lagi ne yang telephone-telephone!?”gumam Ortez mengangkat gagang teephone
“Ortez?!”desah
suara di seberang telephoe.
“Yahh?”jawab
Ortez seadanya.
“tez
inni aku Khiyo, ketua PMI SMA Nagaswara, kamu udah dapat informasi tentang hari
ini?
Eh kamu Yo........ apaan? maaf
ya Yo aku lagi ngak mau donorin darah! Aku pusing, ceritanya besok aja yah?
Awab Ortez malas.
“Eh
tez tunggu,, bukan itu maksudku Devo Tez... !?
“Ngapain
Devo?”
“Anu....
De.. devo....”ujar Khiyo dengan terbata-bata.
“Khiyo..Devo
kenapa? Cepatin bilang sama aku!” Ortez mulai penasaran.
“Devo
tez...Devo meninggal. Waktu hujan kencang dia lagi berteduh di bawah pohon
dekat sekolah. Truss waktu Devo lagi duduk-duduk itulah petir nyambar tu pohon
dan jatuh ngebelah tubuh Devo. Huhu L Tez, kamu yang sabar ya?” isak Khiyo.
“Apa
“? Jangan bercanda!” seru Ortez tidak percaya.
Devo menimggal?
secepat itu seru Ortez tidak lagi membayangkan bagaimana bisa itu terjadi sama
Devobahkan sampai saat ini, Devo belom tau isi hatinya. Ia belom sempat ngasih
tau tentang perasaannya ke cowok ganteng itu. Dan kini...........
“ Tez....... kamu ngak papa kan? Tez.......
bukan Devo aja!” kata Khiyo lagi.
Mimi Tez........ tadi sepulang sekolah,
karena jalanan licin kena ujan, ban angkot yang di tompang Mimi nyelip ke
kolong jembatan. Ada yang bisa di selamatkan tapi manusia beruntung itu bukan
Mimi Tez. Kamu yang sabar tah?” ujar Khiyo menghibur.
Sekujur tubuh
Ortez mulai melemah, gagang telephone di biarkannya jatuh ke lantai. Sekarang
baru dia menyesal tidak memberi tahu waktu Mimi tanya tentang situs-situs aneh
itu. Andai saja tadi beritahu Mimi kalau registrasi situs aneh aneh ini di
tukar pake ‘Nyawa siapapun’. Yupp......... Nyawa siapapun. Dan sekarang
siapapun orang yang di dekatnya ketiban nasib malang akibat perbuatannya. Apa
yang harus dia sekarang? Lelah.... lemah dan brukk....... semua terasa
gelap..... ia ambruk pingsan tak sadarkan diri.
Rintik-rintik
hujan yang masuk dalam jendela rumahnya membasahi pipinya. Ia terbangu dan
mendapati diri sedang memegang foto Devo. Hujan yang telah membuat cowok idaman
dan sahabatnya itu pergi selamanya itu belum juga reda. Dan belum juga dapat mengahapus
kesedihan dan rasa kesalahannya.
Dilemparinya
pandangannya ke komputernya. Dan mampaknya montir itu kedap-kedip lagi, seperti
ada pesan yang masuk. “Pasti sekarang dia mengirim ku pesan lagi, uh....... apa
jangan-jangan dia menertawakan betapa bodohnya aku” batin Ortez. Ia terlalu
takut, benci dan marah untuk mendekat apalagi membaca pesan itu. Ia beranjak
pergi dan melepaskan lelahnya dengan mandi. Ia berharap gengan caranya keramas
dan mandi, segala beban dan pikirannya dapat hilang tentang kematian orang
terdekatnya dan ramalan itu. Namuan, ketika ia hendak menghidupkan
hairdryernya, tiba-tiba ruangan mandi itu gelap. Ortez berusah mencari stop
kontak kamar mandinya itu, namun ruangan itu terang kembali bersama dengan
hidupnya monitor. Ia menyempatkan diri untuk membaca pesan tersebut.
Malam Putri Ortez
“Bagaimana ?? Apa
anda masih beranggapan
Kalo saya bermain-main
dengan kata-kata saya ??
Setelah orang-orang
terdekat anda mati, bagaimana
Kalo hal itu juga
terjadi pada anda ?? Menarik bukan ??
Bagaimana kalo anda
bermain-main dan mati oleh air
Dan benda kesayangan
anda sendiri ?? Alat pengering
rambut anda ??
Terima kasih telah
mengikuti situs ini.
Bukankah hari
bersejarah itu akan berakhir sekarang ?
Terimakasih telah menukar semuanya dengan ‘Nyawa Siapapun’
Terimakasih telah menukar semuanya dengan ‘Nyawa Siapapun’
Benar-benar alat
tukar yang cantik bukan ??
“Ohh
siitt....apalagi ini maksudnya ?” gerutu Ortez. Air dari rambut yang basah
berjatuhan seiring ditekannya keyboard yang basah itu. Ia mencoba membalas
pesan dari situs aneh dan misterius yang selalu gagal dikirimi pesan itu.
Namun, tatkala link send hampir dkliknya, komputer itu tiba-tiba mati beserta lampu
ruangan itu.
“Dari
tadi lampu pada disko aja ??” ujarnya.
Dengan
rasa menyesal, Ortez kembali keruang mandinya untuk mengambil hairdryer yang
tadi sempat dihidupkannya. Ia terkejut tangannya menjatuhkan benda
kesayangannya itu kedalam bathup tempat ia mandi tadi. Tiba-tiba ia teringat
pesan-pesan dari situs aneh yang sempat ia baca tadi. Ditepisnya pikiran itu.
Ia mulai meraba-raba hairdryernya itu kedalam air. Namun sial, tatkala ia sudah
berhasil memegang benda kesayangannya itu dan hendak mengeluarkannya dari air,
tiba-tiba ruangan itu terang dan ia merasa sekujur tubuhnya dialiri listrik
dari hairdryernya itu.
Lama
ia terpaku memegang benda kesayangannya itu, ia jatuh ambruk dilantai kamar
mandinya dengan alat pengering rambut kesayangannya. Ia tak bisa berbuat
apa-apa, berteriakpun tak mampu. Lemah, begitu juga sakit menyengat yang ia
rasa. Lalu monitor di ruangan tengah rumahnya kedap-kedip lagi. Mungkin satu
pesan lagi masuk dari situs aneh itu.
The end